Mikrovili, Silia, Flagella, dan Pseudopod pada Sel Manusia
Kebanyakan sel memiliki ekstensi / perpanjangan permukaan oleh satu atau lebih jenis ekstensi yaitu mikrovili, silia, flagela, dan pseudopods. Perpanjangan ini akan membantu dalam proses penyerapan, proses pergerakan, dan proses sensorik.
Mikrovili
Mikrovili (tunggal: mikrovilus) adalah ekstensi dari membran plasma yang berfungsi terutama untuk meningkatkan luas permukaannya. Mereka sangat berguna dalam sel yang memiliki tugas khusus untuk penyerapan, seperti sel-sel epitel usus dan tubulus ginjal. Usus kecil memiliki sekitar 200 juta mikrovili per milimeter perseginya, dengan sekitar 3.000 mikrovili di atas setiap permukaan sel penyerap.
Mikrovili ini memberikan sel-sel luas permukaan serap yang jauh lebih luas daripada permukaan apikal sel yang datar. Pada banyak sel, mikrovili sedikit lebih mirip seperti benjolan kecil pada membran plasma. Pada sel-sel indra perasa dan telinga bagian dalam, mikrovili juga dapat ditemukan namun ia lebih berperan untuk sensorik daripada fungsi penyerapan.
Mikrovili ini memberikan sel-sel luas permukaan serap yang jauh lebih luas daripada permukaan apikal sel yang datar. Pada banyak sel, mikrovili sedikit lebih mirip seperti benjolan kecil pada membran plasma. Pada sel-sel indra perasa dan telinga bagian dalam, mikrovili juga dapat ditemukan namun ia lebih berperan untuk sensorik daripada fungsi penyerapan.
Mikrovili secara individu tidak dapat dibedakan dengan baik dengan mikroskop cahaya karena mereka hanya memiliki panjang antara 1 sampai 2 μm. Pada beberapa sel, mikrovili sangat padat dan muncul sebagai pinggiran yang disebut perbatasan kuas (brush border). Dengan transmisi mikroskop elektron, mikrovili biasanya terlihat seperti jari yang menempel pada permukaan sel. Struktur internalnya kecil, namun sering memiliki bundel filamen dari protein yang disebut aktin.
Filamen aktin melekat pada bagian dalam membran plasma di ujung mikrovilus tersebut. Pada dasarnya, aktin memanjang agak jauh ke dalam sel dan menanamkan mikrovilus ke web terminal. Ketika ditarik oleh protein lain dalam sitoplasma, aktin dapat memperpendek mikrovilus untuk memerah isinya masuk ke bawah ke dalam sel.
Filamen aktin melekat pada bagian dalam membran plasma di ujung mikrovilus tersebut. Pada dasarnya, aktin memanjang agak jauh ke dalam sel dan menanamkan mikrovilus ke web terminal. Ketika ditarik oleh protein lain dalam sitoplasma, aktin dapat memperpendek mikrovilus untuk memerah isinya masuk ke bawah ke dalam sel.
Silia
Silia (tunggal: silium) adalah ujung runcing mirip rambut dengan panjang sekitar 7 sampai 10 μm. Hampir setiap sel memiliki silia primer nonmotil soliter (tak bergerak) dengan panjang beberapa mikrometer. Fungsinya dalam beberapa kasus masih misteri, namun ternyata banyak dari mereka berperan dalam proses sensorik, yang berfungsi sebagai ‘antena’ sel untuk memantau kondisi di dekatnya.
Bagian dari sel retina mata yang menyerap cahaya merupakan silia primer yang dimodifikasi; pada telinga bagian dalam, mereka memainkan peran dalam indra gerak dan keseimbangan; dan pada tubulus ginjal, mereka diduga berfungsi untuk memantau aliran fluida. Molekul bau diikat oleh silia nonmotil pada sel-sel sensorik hidung. Cacatnya perkembangan dalam hal struktur atau fungsi silia - terutama pada silia primer nonmotil - bertanggung jawab untuk beberapa penyakit keturunan yang disebut siliopati.
Bagian dari sel retina mata yang menyerap cahaya merupakan silia primer yang dimodifikasi; pada telinga bagian dalam, mereka memainkan peran dalam indra gerak dan keseimbangan; dan pada tubulus ginjal, mereka diduga berfungsi untuk memantau aliran fluida. Molekul bau diikat oleh silia nonmotil pada sel-sel sensorik hidung. Cacatnya perkembangan dalam hal struktur atau fungsi silia - terutama pada silia primer nonmotil - bertanggung jawab untuk beberapa penyakit keturunan yang disebut siliopati.
Silia motil hanya terdapat pada beberapa organ, terutama di saluran respirator (pernapasan), tabung rahim (tuba fallopi), rongga internal otak dan sumsum tulang belakang, serta beberapa saluran reproduksi pria. Namun, silia motil ini sangat melimpah pada tempat di mana mereka berada. Sel-sel bersilia biasanya memiliki 50 sampai 200 silia. Silia ini bergerak dalam gelombang yang disinkronisasi dan menyapu seluruh permukaan epitel. Gerakannya selalu dalam arah yang sama, dan berfungsi untuk menggerakkan zat-zat seperti cairan, lendir, dan sel telur.
Silia memiliki inti pusat yang disebut axoneme, dan susunan silinder protein tipis beraturan yang disebut mikrotubulus. Dalam silia motil, ada dua mikrotubulus pusat yang dikelilingi oleh cincin dari sembilan pasang mikrotubula. Mikrotubulus sentral berhenti di permukaan sel, namun mikrotubulus perifer akan terus masuk ke dalam sel sebagai bagian dari tubuh basal yang menjangkari silia.
Dalam setiap pasangan mikrotubulus perifer, salah satu tubulus akan dipasangkan dengan lengan dynein. Dynein, sebuah protein bermotor yang menggunakan energi dari ATP untuk ‘merayapi’ pasangan mikrotubulus yang berdekatan. Ketika mikrotubulus di bagian depan silia merayap naik ke mikrotubulus di belakang mereka, silium akan berbelok ke arah depan. Silia primer nonmotil tidak memiliki dua mikrotubulus pusat dan lengan dynein, sehingga tiak memungkinkan mereka untuk bergerak.
Dalam setiap pasangan mikrotubulus perifer, salah satu tubulus akan dipasangkan dengan lengan dynein. Dynein, sebuah protein bermotor yang menggunakan energi dari ATP untuk ‘merayapi’ pasangan mikrotubulus yang berdekatan. Ketika mikrotubulus di bagian depan silia merayap naik ke mikrotubulus di belakang mereka, silium akan berbelok ke arah depan. Silia primer nonmotil tidak memiliki dua mikrotubulus pusat dan lengan dynein, sehingga tiak memungkinkan mereka untuk bergerak.
Flagela
Hanya ada satu flagellum fungsional pada sel manusia – yaitu ekor dari sel sperma. Flagela ini jauh lebih panjang dari silia dan memiliki axoneme yang identik. Tetapi antara axoneme dan membran plasmanya, ada selubung kompleks dari filamen sitoskeletal yang membuat kaku ekor ini sehingga memberikan lebih banyak kekuatan pendorong.
Pseudopod
Pseudopod adalah ekstensi berisi sitoplasma dari sel yang bervariasi dari bentuk yang mulus, berserabut, hingga menjadi ujung tumpul yang mirip jari. Berbeda dengan tiga jenis lain dari ekstensi permukaan sel, pseudopod ini berubah secara terus-menerus.
Organisme air tawar, amoeba, merupakan contoh yang akrab dengan pseudopod. Organisme ini menggunakan pseudopod untuk bergerak dan menangkap makanan. Sel darah putih yang disebut neutrofil juga merayapi area sekitarnya mirip seperti amoeba dengan menggunakan pseudopod, dan ketika ada bakteri atau partikel asing lainnya muncul, neutrofil ini akan menjangkaunya dengan pseudopod mereka untuk mengelilingi dan kemudian menelan bakteri atau partikel asing tersebut.
Sel makrofag jaringan yang berasal dari sel darah putih tertentu – juga menjangkau dengan pseudopod filamen tipis untuk menjerat bakteri dan menelannya untuk dicerna oleh sel. Layaknya petugas kebersihan kecil, makrofag menjaga jaringan kita tetap bersih dari benda asing dan mikroorganisme berbahaya. Trombosit darah juga menggunakan pseudopod untuk menempel satu sama lain dan menempel pada dinding pembuluh darah yang rusak sehingga membentuk tambalan yang dapat menghentikan perdarahan.
Referensi:
Saladin, K. S. (2013). Human Anatomy 4th Edition. New York: McGraw-Hill Education
Mohon SHARE dengan menekan tombol yang ada di atas sesuai akun yang Anda miliki (Facebook, Twitter, Google+, dll) jika postingan ini menarik dan bermanfaat menurut Anda :-)
Jangan lupa juga untuk memberikan tanggapan Anda di kolom KOMENTAR :-D
Setiap SHARE dan KOMENTAR yang Anda berikan adalah bentuk dukungan untuk situs kami ;-)
Anda diperbolehkan untuk melakukan rewrite ataupun remake (jangan REPOST 100%) konten dari artikel ini untuk dibagikan lewat BLOG/WEBSITE Anda, asalkan Anda mencantumkan link DOFOLLOW ke URL artikel ini serta tidak berbuat curang yang dapat merugikan kami ataupun orang lain!
Marilah kita saling menghargai jerih payah dan hasil karya orang lain :)
Title : Mikrovili, Silia, Flagella, dan Pseudopod pada Sel Manusia
URL : http://saintiskesehatan.blogspot.com/2016/04/mikrovili-silia-flagella-dan-pseudopod.html
Jangan lupa juga untuk memberikan tanggapan Anda di kolom KOMENTAR :-D
Setiap SHARE dan KOMENTAR yang Anda berikan adalah bentuk dukungan untuk situs kami ;-)
Anda diperbolehkan untuk melakukan rewrite ataupun remake (jangan REPOST 100%) konten dari artikel ini untuk dibagikan lewat BLOG/WEBSITE Anda, asalkan Anda mencantumkan link DOFOLLOW ke URL artikel ini serta tidak berbuat curang yang dapat merugikan kami ataupun orang lain!
Marilah kita saling menghargai jerih payah dan hasil karya orang lain :)
Title : Mikrovili, Silia, Flagella, dan Pseudopod pada Sel Manusia
URL : http://saintiskesehatan.blogspot.com/2016/04/mikrovili-silia-flagella-dan-pseudopod.html